Sunday, November 15, 2009

mencari jalan pulang


assalamualaikum..

belakangan ini,
banyak yang terjadi,
dalam diri ini ada resah,
agaknya
kerana diri jauh dari Sang Pencipta..
ALLAH..diri ini ingin kembali kepadaMU,
merasakan cinta dan kasihMU,
ALLAH,,tuntun hati ini..

hayati bait2 indah ini,

jalan pulang
munsyid=syifaa feat saujana

di sepertiga malam
terimbau kisah lama
di sudut mata hati
terlintas segala
noda-noda yang lalu
bagai laut tak bertepi
takut mencengkam diri
di mana jalan kembali
cintaku padaMU
walau jauh tersimpang
terkandas tetap kumencari
cintaMU padaku
tunjukkanlah jalan pulang
lebarkan lembayung rahmatMU
dengan cahaya imanMU oh Tuhan
Ya Allah Ya Tuhanku,
bagamana harusku tebus dosa-dosaku
tak sanggup aku mejadi daun kering
ditiup angin..di padang mahsyarMu
Oh Tuhan....
Ya Allah Ya Tuhanku..
sucikanlah titik hitam di dalam jiwaku
tak sanngup aku menjadi daun kering di tiup angin
di padang mahsyarMU
Oh Tuhan..
taubatku
terima taubatku
ampuni dosaku agar dapat kumencari
jalan pulang....




ya,ana ingin cari jalan pulang,
pulang kepangkuan DIA..


ya,ana ingin cari jalan pulang...

pulang kepada Allah..

ketika Musa mendakwahi Firaun,ia berkata kepadanya;

"adakah keinginan bagimu untuk kembali membersihkan diri (dari kesesatan).Dan kamu akan kupimpin ke jalan Rabbmu,agar supaya kamu takut kepadaNYA.
(An-Nazi'at:18-19)

bagaimana untuk membersihkan hati?

(dipetik dari Tazkiyatun Nufus;diringkas oleh Abu Hamzah Agus Hasan Bashari,dari Mu'alim Fi As-Suluk wa Tazkiyah An Nufus,karya Abdul Aziz Ibnu Muhammad Al 'abd Al Lathif.)


antaranya ialah dengan MUHASABAH.

Kesucian dan kebersihan jiwa tergantung pada muhasabahnya.

Al Hasan Al Bashri berkata,
Sesungguhnya, orang mukmin itu -demi Allah- kamu tidak menyak-
sikannya, kecuali sedang mengawasi dirinya sendiri. Apa yang saya
maksudkan dengan ucapan ini? Apa yang saya inginkan dengan makan
ini? Apa yang saya inginkan dengan masuk ke sini atau keluar dari sini?
Apa urusan saya dengan ini? Demi Allah, saya tidak kembali kesini?
atau sejenis ucapan ini..." Maka dengan muhasabah seseorang itu bisa
mengetahui aib dan kekurangannya, hingga ia mampu berusaha dalam
memperbaikinya. 18

Muhasabah ada dua macam

a) Muhasabah sebelum beramal.
Yaitu berpikir dan merenung ketika ada kehendak dan semangat; dan tidak
segera beramal, kecuali setelah menjadi jelas keutamaannya dibanding dengan
meninggalkannya.

b) Muhasabah setelah selesai beramal.
Ini meliputi,
i. Muhasabah mengenai ketaatan yang belum dikerjakan secara sempurna.
ii. Muhasabah mengenai perbuatan yang sebaiknya ditinggalkan (tidak
dikerjakan)
iii. Muhasabah mengenai perkara mubah / biasa, mengapa mengerjakannya?
Apakah hal itu dimaksudkan untuk Allah, kehidupan akhirat, ataukah
dunia? 19

Sesungguhnya pemerhati masalah ini melihat adanya kelalaian dan banyak
kekurangan pada diri kita dalam muhasabah an nufus. Bahkan banyak di antara
kita yang sibuk dengan aib orang lain; suatu perbuatan yang melahirkan sikap
'ujub (takjub dengan diri sendiri), kibr (merasa besar sendiri, sombong), dan
ghurur (tertipu dengan diri sendiri).

Sebagian salaf berkata,
Engkau tidak akan menjadi faqih (orang yang mengerti) sebenar-
benarnya sebelum kamu membenci (aib yang ada pada) manusia karena
Allah, kemudian kamu merefl
eksikan pada dirimu sendiri, hingga kamu
lebih membencinya. 2
0

Karena kelalaian kita dalam muhasabah an nufus ini sangat nampak, maka perlu
kami sebutkan nukilan perkataan para ulama berikut ini.

Umar Al Faruq berkata,
Cukuplah dosa seseorang, apabila aib yang ada pada seseorang menjadi
jelas baginya. Sementara ia tidak tahu, bahwa aib itu ada pada dirinya
sendiri, dan ia membenci orang-orang karena itu. 21

Hasan Bashri (110H) berkata,
Wahai putra Adam, kamu tidak akan menggapai hakikat iman, sehingga
kamu tidak mencela orang lain dengan aib yang juga ada pada dirimu,
hingga kamu mulai mengobati aib tersebut dari dirimu.
Jika kamu sudah melakukan hal itu dalam dirimu, maka kamu tidaklah
memperbaiki suatu aib, melainkan kamu mendapatkan aib lain yang
belum kamu perbaiki. Jika kamu telah melakukan hal itu, maka
kesibukanmu adalah mengurusi dirimu sendiri. Sesungguhnya hamba
yang paling dicintai oleh Allah adalah yang seperti itu. 22

Rabi' Ibn Khutsaim (wafat sebelum tahun 65H) ditanya, "Mengapa kamu tidak
menyebut manusia?" Ia menjawab,
"Saya belum rela dengan seluruh yang ada pada diri saya, sehingga saya
tidak punya waktu luang untuk menggunjing orang lain. Sesungguhnya
manusia itu takut kepada Allah tentang dosa-dosa orang lain, sedangkan
mereka tidak merasa takut atas dosa-dosanya sendiri. 23

Maimun Ibn Mihran (wafat 117H) berkata,
Seseorang tidak masuk golongan muttaqin, hingga ia mengevaluasi
dirinya sendiri lebih detail daripada mengevaluasi mitra (sekutu) nya
(dalam usaha), sehingga ia tahu dari mana makanannya, dari mana
pakaiannya, dari mana minumannya, apakah dari halal ataukah haram.
24

Aun Ibn Abdillah (wafat 117H) berkata,
Saya kira, setiap orang yang sibuk dengan aib orang lain ialah
dikarenakan ghafah, lalai dari dirinya sendiri. 25

Bakr Ibn Abdillah (wafat 108H) Al Muzani berkata,
Jika kamu melihat seseorang sibuk mengurusi aib orang lain dan
merupakan aibnya sendiri, maka pastikan bahwa ia telah tertipu. 26

Sariy As Saqathi (253H) berkata, "Termasuk pertanda istidraj (diulur-ulur adzab
untuknya), yaitu buta dari aibnya sendiri." 27

Abu Utsman Al Hiri (wafat 298H) berkata,
Rasa takut dari Allah akan mengantarkanmu kepadaNya, sedangkan
'ujub akan memutuskanmu kepadaNya, sedangkan menganggap manusia
rendah dalam dirimu, merupakan penyakit yang tidak terobati. 28

Ahmad Ibnu Ashim Al Anthaki (wafat 230-an) berkata, "Sikap shidq (jujur) yang
paling bermanfaat, yaitu pengakuan kepada Allah tentang aib-aibmu." Kemudian
dia berkata, "Tutuplah jalan 'ujub dengan mengenal dirimu." 29

Demikian baris-baris hikmah ini, semoga Allah mensucikan diri kita, karena Dialah
sebaik-baik yang mensucikan. Dialah pemiliknya dan Tuannya.


rujukan
17HR Malik dalam Kitab Hudud No. 12. Lihat Ibnu Abdil Barr, At-Tauhid 2/637.
18Madarij As Salikin 2/580. Lihat Jami' Al Ulum Wal Hikam 2/91.
19Ighatsatul Lahfan 1 / 134, 135.
20Madarijus Salikin 1 / 438; Siyar A'lam An Nubala' 4 / 539.
21Ibn Al Mubarak, Az Zuhd 234.
22Shifat Ash Shafwah 3 / 234.
23Ibid. 3 / 60. Lihat Imam Ahmad, Al Wara' 74.
24Hilyah Al Awliya' 4 / 89.
25Ibid. 4 / 249; Shifat Ash Shafwah 3 / 101.
26Shifat Ash Shafwah 3 / 249.
27Ibid. 2 / 376.
28Ibid. 4 / 105.
29Ibid. 4 / 277.



wallahu'alam.



Sunday, November 8, 2009

signature



assalamualaikum.





signature..baru,
create.

sebelum tu,

satu persoalan untuk semua,

bilakah turning point anda?
sudah jumpa ke turning point?
faham x apa yg ana maksudkan?


fikir2kan..

Thursday, November 5, 2009

:: bicara hati::


Assalamualaikum,
kaifa halukum?

sudah lama ana tidak menulis.ya,sudah seminggu.

sedang dalam mood exam.(ye ke?)


maaflah,tiba2 teringat zaman2 muda masa sekolah menengah dulu.

setting;tahun 2003>selepas peperiksaan PMR - dlm tempoh menunggu result.

alkisahnya,di sekolah ana tu,FARIS PETRA.

selepas musim exam,terutamanya exam PMR-akan berlakulah kebanjiran novel2 cinta-cintun.


ana ni bukanlah jenis yg suka baca bahan2 supplement macam ni.tapi dek kerana ingin mencuba,ada lah terbaca satu novel,tu pun dah pilih sinopsis dulu,tgk yg agak2 bukan cinta-cintun pakwe-makwe.

nak tahu x ana baca kisah apa?
tajuknya ringkas sahaja= BICARA HATI

seperti tajuk entri ini.
novel ni karya Damya Hanna.
ya,jalan cerita menarik(pandangan ana pada ketika itu)

ceritanya tentant Cinta Kontrak-cinta yg berputik lepas kahwin.

tapi,sekarang dok fikir gak,apa hukumnya dari segi agama-cinta kontrak ni?
harap2 ,x terjadi kat diri sendiri-na'uzubillah..

entah mengapa tetiba teringat kat cerita ni,mgkin sebenarnya teringat keriangan zaman muda2 dulu,ngan sahabat2 kat FARIS.tapi rasanya sekarang keriangan itu boleh ditafsirkan dgn keriangan dalam kejahilan..

alhamdulillah>>moga Allah sentiasa menetapkan hati ini ke arah yg lebih baik.

buat sahabat2 yg ana kenali di FARIS,diri ini sentiasa mendoakan moga2 kita termasuk golongan yg Allah sentiasa mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah,insyaALLAH.

ingatkan lagi pada ana yg sorang ni?

pesanan untuk ana dan sahabat2..

“Carilah hatimu pada tiga tempat.Cari hatimu sewaktu bangun membaca Al-Quran.Jika kau tidak temui,cari hatimu ketika mengerjakan solat.Jika kau tidak temui,cari hatimu ketika duduk tafakur mengingati mati.Jika kau tidak temui juga.maka berdoalah pada Allah,pinta hati yang baru kerana hakikatnya pada ketika itu kau tidak mempunyai hati!..’~Imam Al-Ghazali




wassalam.
Related Posts with Thumbnails

:: peringatan buat kita yg selalu alpa ::

" Dan apa jua (harta benda dan lain-lainnya) yang diberikan kepada kamu, maka adalah ia merupakan kesenangan hidup di dunia dan perhiasannya; dalam pada itu, apa jua yang ada di sisi Allah (yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan taat) adalah ia lebih baik dan lebih kekal; maka mengapa kamu tidak mahu memahaminya?"
Al Qasas;60.